Warna KAMMI untuk Kita

warna kammi

Hari ini genap sudah usia Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menjadi 14 tahun menurut hitungan kalender Miladiyah/ Masehi. Beragam aksi dan karya terlahir dari para kader KAMMI se-antero negeri ini. Mulai dari penyampaian suara umat melalui aksi turun ke jalan, aksi opini dengan tulisan, aksi sosial berwujud desa binaan, bakti sosial, mengajar, dan lain-lain.

Secara  psikologis, usia 14 tahun pada manusia itu memang masuk kategori remaja. Di mana salah satu karakter khasnya ialah adanya keinginan yang meletup-letup. Upaya mencari jati diri pun kerap dilekatkan dengan usia remaja.  Agaknya KAMMI pun tak jauh berbeda dengan itu. Patutnya momen 14 tahun KAMMI ini bisa dijadikan tonggak untuk mulai mengukuhkan bagaimana warna dari jati diri dan karakter KAMMI sebenarnya. Warna khas itulah yang kemudian harus sekuat mungkin tetap diperjuangkan jika memang masih dirasa relevan dengan kebutuhan umat nanti.

Berangkat dari Pasal 4 Anggaran Dasar KAMMI, asas organisasi ini dinyatakan secara tegas ialah Islam. Maka, tak usah terlalu muluk-muluk, sebenarnya asas ini sudah cukup mengcover segala macam kebutuhan dan tantangan kini dan nanti. Ini sangat logis, mengingat Islam itu sendiri hakikatnya ialah sebuah sistem tata aturan ciptaan Allah SWT yang mencakup seluruh sendi kehidupan makhluk-Nya. Tentu tak ada satu pun sistem yang mampu menandingi sistem-Nya. Sejenius apapun sesorang membuat suatu sistem, tidak mungkin itu bisa menandingi apalagi mengalahkan sistem paripurna dari Rabb Pencipta seluruh makhluk.

Sebagaimana telah disebut tadi, Islam yang dimaksud sebagai asas KAMMI tentu Islam yang komprehensif. slam yang memayungi tiap langkah lini kegiatan seorang muslim. Sehingga, Islam yang komprehensif bisa diibaratkan sebagai pelangi yang memiliki beberapa spektrum warna. Pelangi akan terlihat sangat ganjil jika hanya monopoli satu warna saja. Perpaduan beragam warna pelangi itulah hakikat pelangi. Oleh karena itu, bisa disimpulkan KAMMI ialah wajihah dakwah yang teguh dan konsisten memegang nilai yang termaktub dalam Al-Qur’an.

Selain peneguhan diri KAMMI dengan asas Islam yang komprehensif, memantapkan semangat perjuangan dalam mengawal aksi-aksi konkrit KAMMI untuk umat juga diperlukan. Dengan semangat mudanya (remaja) itulah, tiap tantangan menghadang tak lagi jadi beban. Itu akan lebih dilihat sebagai peluang daripada halangan. Jiwa muda juga yang akan menyemangati individu KAMMI untuk senantiasa menggelorakan suara umat melalui banyak media yang tersedia.  Pun jiwa muda pula yang siap mengenyampingkan sejenak kelelahan, keletihan, kefuturan, dan keengganan yang akan menyerang.

Semoga warna KAMMI yang islami dibarengi semangat mudanya bisa tetap dipertahankan. Bukankah warna (celupan) Allah atau Islam itu ialah warna yang terbaik? Siapa yang lebih berpotensi menggebrak peradaban kerdil menjadi peradaban luhur jika bukan para pemuda dan remaja? Mari gelorakan semangat membagi warna KAMMI kepada sebanyak mungkin umat. Ya, karena warna KAMMI untuk kita semua.

Rumah Madani, 29 Maret 2012

 

*Coretan sumbangsih suara untuk KAMMI yang hari ini genap berusia 14 tahun.

Leave a comment