Wujudkan Ramadan Terbaikmu!*

Bulan Ramadan adalah bulan istimewa. Keistimewaannya pasti sudah banyak diketahui kaum muslimin. Bagaimana tidak, tak terhitung jumlahnya tulisan dan lisan yang membahas seputar keutamaan bulan penuh berkah tersebut.

Pertanyaannya, bagaimana efek ibadah Ramadan kita dalam kehidupan sehari-hari, khususnya pasca-Ramadan? Lebih jauh lagi, seperti apa kondisi rumah tangga, masyarakat, dan bangsa kita yang notabene mayoritas adalah para alumni “madrasah” Ramadan? Adakah peningkatan indikator takwa yang kita jumpai? Bukankah takwa itulah yang menjadi tujuan dari ibadah saum Ramadan? 

Rangkaian kegelisahan itulah yang menuntun Ustaz Akmal Sjafril, guru saya di Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Jakarta, menelurkan sebuah buku tipis tapi “daging banget” berjudul “Wujudkan Ramadhan Terbaikmu!” Kegelisahan serupa juga yang sekarang mendorong saya berbagi sekilas tentang isi buku ini. Tentu akan lebih baik jika Anda membaca langsung buku saku yang diterbitkan Afnan Publishing pada 2016 ini, ya!

Continue reading

Yuk Jadi #BloggerAntiMager

Screenshot_2018-01-28-11-40-58[1]

Ahad (28/1) pagi di Gedung Proxsis, Kuningan, Jakarta Selatan, FLP Jakarta mengadakan workshop blog untuk anggota muda dan madya. Mau tahu apa saja workshop bertema Blogger Anti Mager ini? Berikut ane bagikan rangkuman materi dari narasumber dan handout yang dibagikan.

Blog itu sebenarnya kependekan dari weblog, yaitu jurnal online atau situs informasi yang menampilkan urutan kronologis terbalik. Postingan terakhir muncul lebih dulu. Blog tak resmi pertama dibuat pada 1994 oleh Justin Hall. Baru pada 1997, John Barger mengumumkan secara resmi blognya.

Lalu, kenapa kita perlu ngeblog? Apalagi zaman now ini, kita lihat makin banyak orang yang ngeblog, kan? Menurut Bang Jun Joe Winanto, setidaknya ada empat hal yang membuat blog makin dilirik:

  1. Blog menjadi sumber informasi
  2. Melalui blog, perusahaan bisa menjaga hubungan dengan klien dan pelanggan
  3. Pembaca bisa saling berinteraksi dengan sesama pembaca di blog
  4. Kamu juga bisa dapat duit dari blog, lho! What? Yup, it’s serious

Blogger Anti Mager

Terakhir, bagaimana cara kita agar menjadi blogger yang produktif? Bang Jun punya tujuh jurus yang bisa kita coba nih:

  1. Otomatisasi medsos
  2. Buat kalender editorial
  3. Gunakan sistem perencanaan
  4. Manajemen waktu
  5. Bergiat menulis
  6. Membaca
  7. Buat komentar (NO NYINYIR, ya!)

That’s all. Sebenarnya banyak tips, ilmu, dan pengalaman menarik yang Bang Jun bagikan kepada para peserta workshop kali ini. Karena keterbatasan yang ada, ane nggak bisa bagikan semuanya di sini, guys! Boleh dah kita kopdar kalau mau dapat bocoran materi yang lebih banyak. Sekian.

  

Menjaga Indonesia

indonesia anak

Belakangan ini di rumah kita bersama, Indonesia, kian ribut. Pernyataan yang mengoyak keindonesiaan secara blak-blakan sudah tak terbilang. Belum lagi saling klaim sebagai satu-satunya pemilik rumah dan ingin mengusir yang lain sering pula terdengar.

“Aku yang berhak atas rumah besar ini,” seru si A kepada si B.

“Aku berkuasa, maka enyahlah kau dari sini,” tegas sang penguasa yang berprinsip zero sum game.

Jika terus begini, mungkinkah ke depan Indonesia bisa utuh? Masih bolehkah kita bermimpi Indonesia bisa berperan di kancah internasional? Mari menepi sejenak.
Continue reading

Mengejar (dengan) Halal

Satu lagi film drama-komedi tampil di tengah deretan film-film lain di Tanah Air. Kali ini rumah produksi baru, Muara Studio, bekerja sama dengan Film Maker Muslim dan Daqu Movie mengusung film yang diberi judul Mengejar Halal. Nah, jika kamu belum nonton film besutan sutradara M. Amrul Ummami tersebut, ada baiknya membaca ulasan ringkas ini. Tapi, buat lo yang udah nonton, mana cerita lo, bro and sis? #Nantangin

mengejar

Gambar: Istimewa

  Continue reading

Mengintip Sastra Profetik


“Pengarang yang shalat dengan rajin, zakat dengan “ajeg”, haji dengan yang halal, Islamnya tidaklah “kaffah” kalau pekerjaan sastranya tidak diniatkan sebagai ibadah” (Kuntowijoyo)

Bagi sebagian masyarakat Indonesia pada umumnya, barangkali nama Prof. Dr. Kuntowijoyo, M.A. masih terbilang asing. Berbeda dengan W.S. Rendra, Taufiq Ismail, Chairil Anwar, atau sastrawan kenamaan lain. Nasib serupa barangkali juga dialami “sastra profetik” saat ini. Agaknya belum masif—untuk tidak mengatakan masih sedikit—sastrawan, penulis, dan pembaca yang memahami apalagi menerapkan konsep tersebut. Untuk itu, ulasan singkat atas karya Kuntowijoyo berjudul “Maklumat Sastra Profetik: Kaidah, Etika, dan Struktur” ini dibuat.

Continue reading

Di Balik Umar bin Abdul Aziz

Siapa tak kenal Umar bin Abdul Aziz? Sebagaimana menjadi kesepakatan (ijma’) ulama, Umar adalah mujaddid (pembaharu) pertama dalam sejarah Islam. Khalifah yang berkuasa pada zaman Daulah Umayyah ini berhasil menorehkan prestasi gemilang dalam waktu hanya dua tahun pemerintahannya. Islam yang nampak kusam kembali indah dipandang hingga membentang luas dari Spanyol hingga Cina di bawah kepimpinanan cucu Umar bin Khattab itu. Tapi, tahukah kita sosok di balik khalifah berjuluk “khulafaur rasyidin ke-5” tersebut?

Adalah Raja’ bin Haywah tokoh sentral yang mengantarkan Umar bin Abdul Aziz menjadi seorang amirul mukminin. Pernahkan Anda mendengar nama itu? Nampaknya, amat sedikit kaum muslimin zaman sekarang yang mengenalnya. Padahal, nama Raja’ amat masyhur di kalangan ulama dan masyarakat luas pada masa itu. Nah, supaya tidak terus-terusan buta sejarah, mari mengenal lebih dekat sosok Raja’ bin Haywah.  Continue reading

Begini Pribadi Habibie

Lama tak berkunjung ke Museum Mandiri, akhirnya Ahad (7/8/2016) sekitar jam 9.30 aku kembali menjejakkan kaki di gedung yang terletak tepat di seberang halte busway Jakarta Kota, Jakarta Barat itu. Tahukah kamu untuk apa aku di akhir pekan menyambangi Museum Mandiri? Yap, apalagi kalau bukan menghadiri diskusi publik dan bincang buku “Habibie: The Series” yang digelar oleh paguyuban komunitas berjuluk Friends of Mandiri Museum. Tapi, pada praktiknya Forum Lingkar Pena (FLP) cabang Jakarta sepertinya memegang hampir semua—jika tidak ingin dikatakan seluruhnya—kendali acara yang bertempat di Ruang Aula Besar Museum Mandiri tersebut. Selamat dan semangat, FLP Jakarta!

Continue reading

Cerita Reuni 1 Dasawarsa Alumni SMP

Asus Zenfone Laser giveaway

Syukur wajib kusampaikan kepada Allah Yang Mahakuasa atas warna-warni Ramadhan dan Lebaran tahun ini. Meski ada beberapa target pribadi yang belum tercapai, setidaknya hatiku tetap bahagia lantaran satu event yang ditunggu-tunggu sukses digelar pada 9 Juli 2016 di Rumah Makan Bamboe Ijo, Ds. Jatirejo, Kec. Ampelgading, Kab. Pemalang. Ya, acara itu adalah reuni 1 dasawarsa alumni SMPN 2 Ampelgading. Hayo, masih ingat nggak 1 dasawarsa = … tahun? Kayak pelajaran Matematika SD dulu, ya? Haha.. Yap, 10 tahun jawabannya. Tak terasa aku dan kawan-kawan seangkatan telah meninggalkan bangku SMP selama 10 tahun. Berasa makin tua. Hoho..

Continue reading

Perjalanan Cinta dalam “Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea”

Ada hal spesial pada libur Lebaran tahun ini, salah satunya ialah kemunculan film Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea (selanjutnya disingkat: JTLSK). Film yang diadaptasi dari novel laris karya Asma Nadia berjudul Jilbab Traveler ini akan resmi tayang di bioskop pada 5 Juli 2016 mendatang. Apa saja hal penting dan menarik yang bisa kita dapat dari film besutan sutradara Guntur Soeharjanto ini? Berikut kilas sinopsis dan ulasan film JTLSK.

jilbab traveler

Continue reading

Perbandingan Agama dalam Novel “Embun di Atas Daun Maple”

Iman bukan sekadar pernyataan cinta sebatas lidah bersyahadat

Ia meminta hati luruh dalam taat penuh syahdu

Ia menagih kesungguhan gerak tubuh tanpa mengeluh

Ia membutuhkan ilmu sehingga tiap detik laksana pengantin yang merasakan madu

(Mevlana, 2014)

Cov-Embun-diatas-Daun-Maple-FRONT

Judul: Embun di Atas Daun Maple

Penulis: Hadis Mevlana

Tebal: x + 286 halaman

ISBN: 978-602-9211-72-6

Penerbit: Tinta Medina, Solo

Cetakan: I, September 2014

Realitas bahwa ada banyak agama yang diyakini manusia memang tak terelakkan. Dalam menyikapi fakta pluralitas itu diperlukan sebuah disipilin ilmu yang kemudian dikenal dengan sebutan studi perbandingan agama. Terlepas dari fenomena studi perbandingan agama yang belakangan ini sering ditarik ke arah kepentingan para pengusung sekularisme, pluralisme, dan liberalisme, tetap perlu ada dari kalangan kaum muslimin hanif yang menguasasi disiplin studi tersebut.  Untuk era saat ini, barangkali kita mengenal sosok Ahmad Deedat atau Zakir Naik. Nama terakhir itu bahkan sekarang sedang menjadi buah bibir masyarakat dunia. Akan tetapi, di sini saya tidak akan bercerita detail tentang seluk-beluk perbandingan agama. Saya hanya akan berbagai catatan tentang sebuah novel bergizi yang sarat pelajaran berharga di bidang perbandingan agama. Adalah novel karya Hadis Mevlana berjudul Embun di Atas Daun Maple yang saya maksud.

Continue reading